SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM MASA
RASULULLAH SAW
Abstrak:
Islamic education system refers to the
values of Islam. Islamic educational foundation located in attitude or outlook
on life itself, which Islam considers life is not an end of all but ground to
achieve spiritual goals after life. At the time of the Prophet, Islamic
education implemented in two periods, Mecca period and Medina period. Mecca
period as the initial construction phase of Islamic education and based in
Makkah, and Madinah period as the center of Islamic learning and activities.
Sistem pendidikan Islam mengacu kepada
nilai-nilai Islam. Fondasi pendidikan Islam terletak pada sikap atau pandangan
terhadap hidup itu sendiri, dimana Islam menganggap hidup bukan suatu akhir
dari segalanya tetapi alasan untuk mencapai tujuan-tujuan spritual setelah
hidup. Pada zaman Rasulullah Saw., pendidikan Islam dilaksanakan pada dua
periode yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah sebagai fase
awal pembinaan pendidikan Islam dan berpusat di Makkah, sedangkan periode
Madinah sebagai fase lanjutan pembinaan pendidikan Islam dan sebagai pusat
kegiatannya.
Keywords: Pendidikan Islam, Periode
Mekkah, Periode Madinah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sejarah pendidikan Islam mempunya manfaat bagi umat Islam
dalam meneladani proses pendidikan Islam semenjak masa Rasulullah SAW, masa
sahabat ulama-ulama besar dan zaman para pemuka gerakan pembaruan pendidikan
Islam. Secara akademis sejarah pendidikan Islam bermanfaat untuk mengetahui dan
memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam sehingga dapat untuk
memecahkan problematika pendidikan Islam dimasa kini karena kemajuan IPTEK.[1]
Pola pendidikan yang dirumuskan oleh negara barat muatan
nilai ruhiyahnya sangatlah minim dan lebih mengedepankan logika materialisme
serta memisahkan antara Agama dengan kehidupan. Implikasi yang dapat dirasakan
namun jarang disadari adalah munculnya degradasi moral yang dialami oleh
generasi masa kini. Periode klasik merupakan masa gemilang (the golden age)
bagi umat Islam yang meliputi banyak aspek kehidupan. Agama Islam memberikan
motivasi yang sangat jelas agar pemeluknya berkarya untuk mencapai kemajuan dan
kejayaan. Kemajuan dan kejayaan tercapai karena ilmu pengetahuan yang melalui
proses pendidikan
Allah SWT mengutus seorang Rasul yaitu Muhammad
Rasulullah SAW untuk merubah prilaku jahiliyah Bangsa Arab Salah satu usaha
keras beliau adalah menanamkan proses pendidikan yang sangat baik. Pendidikan
masa Rasulullah SAW sesuai dengan kondisi sosial politik pada masa itu melalui
tahapan yang terbagi pada periode mekkah dan periode Madinah
Pada periode Mekkah, Nabi Muhammad lebih menitik beratkan
pembinaan moral dan akhlak serta tauhid kepada masyarakat Arab yang bermukim di
Mekkah dan pada periode di Madinah Nabi Muhammad SAW melakukan pembinaan di
bidang sosial politik. Disinilah pendidikan Islam berkembang pesat.
BAB II
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM
MASA RASULULLAH SAW
Sejarah pendidikan Islam hakekatnya tidak terlepas dari
sejarah Islam. Sejarah dalam bahasa Arab disebut Tarikh yang berarti keterangan
yang telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa
yag masih ada.[2]
Secara terminologi sejarah berarti keterangan yang telah
terjadi dikalangan masyarakat dimasa lampau atau masa sekarang. Sejarah
mengungkapkan peristiwa-peristiwa masa silam, baik peristiwa sosial, politik,
ekonomi maupun Agama dan budaya dari suatu bangsa, negara atau dunia.
A.
KONDISI PENDIDIKAN MASYARAKAT ARAB SEBELUM ISLAM
Kondisi sosial dalam masyarakat Arab terbagi dalam
beberapa kelas. Sikap masyarakat sangat diskriminatif antara satu sama lain
atas dasar keturunan, kebangsaan, suku, bahasa, warna kulit, jenis kelamin dan
status sosial. Situasi ekonomi dan politik mengikuti kondisi sosial sesuai
dengan cara hidup mereka.
Menurut Munir Mursyi pendidikan di negeri Arab
pra Islam dilaksanakan melalui peniruan dan cerita. Anak–anak tumbuh dan
berkembang meniru dan mendengar hikayat orang dewasa. Kaum Arab mengekspresikan
dan membanggakan nilai- nilai kemasyarakatan dalam kabilahnya melalui
syair–syair. Ilmu yang mereka kenal terbagi menjadi tiga bidang ilmu
pengetahuan yaitu:[3]
1.
Ilmu tentang nasab: keturunan, sejarah dan perbandingan
Agama
2.
Ilmu ru’ya: mimpi
3.
Ilmu tenung: sihir
Kaum Arab dikenal tidak bisa baca tulis (ummi), mereka
hanya mengandalkan otak dalam menghafal dan meriwayatkan syair. Oleh karena itu
mereka tidak memiliki buku untuk mewariskan ilmu pengetahuan kecuali dengan
menghafal.
B. PENDIDIKAN
ISLAM MASA RASULULLAH SAW
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu
yang pertama di Gua Hira di Mekkah pada tahun 610 M, yang artinya: “Bacalah
(ya Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang telah menjadikan (semesta alam). Dia
menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu maha pemurah.
Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum
diketahuinya.[4]
Kemudian
disusul oleh wahyu yang artinya: Hai orang yang berkemul
(berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan
pakaianmu bersihkanlah. dan perbuatan dosa tinggalkanlah. dan janganlah kamu
member (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.[5]
Dengan turunnya wahyu itu Nabi Muhammad SAW telah diberi
tugas oleh Allah, supaya bangun melemparkan kain selimut dan menyingsingkan
lengan baju untuk memberi peringatan dan pengajaran kepada seluruh umat
manusia, sebagai tugas suci, tugas mendidik dan mengajarkan Islam.
Pendidikan masa Rasulullah SAW, sesuai dengan kondisi
sosial politik pada masa itu, dimana terbagi menjadi 2 periode yaitu:
1. Periode
Mekkah
Inti pendidikan dan pengajaran yang diberikan Rasulullah
selama di Mekkah ialah pendidikan keagamaan dan akhlak serta menganjurkan kepada manusia,
supaya mempergunakan akal pikirannya memperhatikan kejadian manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan dan alam semesta.
a.
Pendidikan
keAgamaan
b.
Pendidikan
aqliyah dan Ilmiah
c.
Pendidikan
Akhlak dan budi pekerti
d.
Pendidikan
jasmani atau kesehatan
Secara lebih
sederhana, pendidikan Islam yang dilakukan Rasulullah di Mekkah merupakan
prototype yang bertujuan untuk membina pribadi muslim agar menjadi kader yang
berjiwa kuat dan dipersiapkan menjadi masyarakat Islam, mubaligh dan pendidik
yang baik. Sesuai karakteristik perkembangan pendidikan Islam, maka
tahapan pendidikan Islam periode Mekkah terbagi menjadi:
1)
Tahapan
sembunyi
Dengan diturunkannya
wahyu pertama, Rasulullah mulai membimbing dan mendidik umatnya. Pada awalnya
beliau melakukan dengan cara diam- diam di lingkungan sendiri diantara orang-orang
terdekatnya. Rumah Al- Arqam bin Abil Arqam menjadi lembaga
pendidikan Islam pertama sebagai tempat pertemuan Rasulullah SAW.
dengan sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya. Di sanalah Rasulullah
SAW. mengajarkan dasar-dasar atau pokok-pokok Agama Islam dan membacakan
wahyu-wahyu (ayat-ayat) al-Qur’an.
2)
Tahapan
terang terangan
Setelah sekitar
3 tahun kemudian turun wahyu agar Rasulullah SAW. berdakwah
secara terang-terangan. Firman Allah SWT: “Maka
sampaikan olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang musyrik “ (QS.Al Hijr:
94)
Perintah
dakwah terang-terangan ini seiring dengan semakin bertambah banyaknya jumlah
sabahat Nabi SAW. ikut serta untuk meningkatkan jangkauan seruan
dakwah. Banyak tantangan dan penderitaan yang diterima Nabi dan
sahabat-sahabatnya dari kaum Quraisy, namun hal itu tidak menggoyahkan
semangat untuk terus mempelajari ajaran Islam dan terus berdakwah.
3)
Tahapan
seruan umum
Kemudian
Rasulullah SAW. merubah strategi dakwah dengan seruan
umum, umat manusia secara keseluruhan. Hal ini dilakukan pada musim-
musim haji,
ketika banyak kaum di luar Mekkah berdatangan untuk melaksanakan haji. Pada
tahapan ini berkat semangat yang tinggi dari para sahabat dalam mendakwahkan
ajaran Islam, maka seluruh penduduk Yatsrib masuk Islam kecuali orang–orang
Yahudi.
2. Periode
Madinah
Periode pendidikan Islam di Madinah melalui pendekatan
politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun
di Madinah. Nabi Muhammad pada masa ini selain sebagai pemimpin keagamaan juga sebagai kepala Negara.
Cara Rasulullah melakukan pembinaan dan pengajaran
pendidikan Islam di Madinah:
a.
Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru
1)
Memperkokoh persatuan kaum Muslimin
2)
Menciptakan usaha mandiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
3)
Membentuk tatanan kehidupan masyarakat yang adil dan
makmur
4)
Mengembangkan sarana komunikasi efektif melalui masjid
sebagai pusatnya.
5)
Perjanjian persahabatan dengan kaum Yahudi antara lain toleransi beragama.
b.
Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan
Materi
pendidikan sosial dan kewarnegaraan Islam pada masa itu adalah pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam konstitusi Madinah, yang dalam prakteknya
diperinci lebih lanjut dan disempurnakan dengan ayat-ayat yang
turun selama periode Madinah.
Tujuan
pembinaan adalah agar secara berangsur-angsur, pokok-pokok pikiran konstitusi
Madinah diakui dan berlaku bukan hanya di Madinah saja, tetapi luas, baik dalam
kehidupan bangsa Arab maupun dalam kehidupan bangsa-bangsa di seluruh dunia.
c.
Pendidikan anak pada masa Rasulullah
Anak
merupakan pewaris ajaran Islam dan sebagai generasi penerus melanjutkan misi
menyampaikan Islam ke seluruh penjuru alam. Peringatan-peringatan
dalam Al Qur’an berkaitan dengan itu:
1)
Pada Surat At-Tahrim ayat 6: Peringatan
agar kita menjaga diri dan anggota keluarga (termasuk anak-anak) dari kehancuran
(api neraka).
2)
Pada Surat An-Nisa ayat 9:
Anjuran
tidak meninggalkan anak dan keturunan dalam keadaan lemah dan tidak
berdaya menghadapi tantangan hidup.
3) Pada Surat
Al-Furqan ayat 74 : Allah SWT memperingatkan bahwa orang
yang mendapatkan kemuliaan antara lain adalah orang-orang yang berdo’a dan
memohon kepada Allah SWT, agar dikaruniai keluarga dan anak keturunan yang
menyenangkan hati.[7]
Garis-garis besar materi pendidikan anak dalam Islam yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana dalam Surat Luqman ayat 13-19
adalah: Pendidikan Tauhid, Pendidikan Shalat, Pendidikan adab sopan dan santun dalam bermasyarakat, Pendidikan adab dan sopan santun dalam
keluarga, Pendidikan kepribadian, Pendidikan kesehatan, Pendidikan akhlak..
Perbedaan
ciri pokok pembinaan pendidikan Islam periode kota Mekkah dan kota Madinah:
- Periode kota Mekkah:
Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Mekkah adalah
pendidikan tauhid yang menitik beratkan menanamkan nilai-nilai tauhid
ke dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid
dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
2. Periode kota
Madinah:
Pokok
pembinaan pendidikan Islam di kota Madinah dapat dikatakan sebagai pendidikan
sosial dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di Mekkah,
yaitu pembinaan di bidang pendidikan sosial dan politik agar dijiwai oleh
ajaran, merupakan cermin dan pantulan sinar tauhid tersebut.
BAB III
KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN
MASA RASULULLAH
SAW
A. KURIKULUM
PENDIDIKAN ISLAM MASA RASULULLAH SAW
Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan
kata manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui
pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap mereka. Aplikasi kurikulum dalam pendidikan Islam berfungsi sebagai
pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didik ke arah
tujuan tertinggi pendidikan Islam melalui akumulasi sejumlah pengetahuan,
ketrampilan dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan Islam bukanlah suatu
proses yang dapat dilakukan secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu kepada
konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil) yang strateginya telah tersusun secara
sistematis dalam kurikulum Islam.[8]
Mengindentifikasikan kurikulum pendidikan
pada zaman Rasulullah tidak mudah sebab Rasul mengajar pada sekolah
kehidupan yang luas tanpa di batasi dinding kelas. Rasulullah memanfaatkan
berbagai kesempatan yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Beliau menyampaikan
ajarannya dimana saja seperti di rumah, di masjid, di jalan, dan di
tempat-tempat lainnya. Sistem Pendidikan Islam lebih bertumpu
kepada Nabi SAW. Perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah
membuka pintu gerbang pengetahuan bagi manusia dengan mendidik. Selain itu
beliau diutus untuk menyebarkan pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an.
Rasulullah memiliki otoritas untuk menentukan materi
materi pendidikan, yaitu dapat dibedakan menjadi:
1.
Periode Mekkah
a. Materi yang diajarkan hanya berkisar pada ayat-ayat Makkiyah sejumlah 93 surah pendek dan petunjuk
Rasulullah SAW. yang
dikenal dengan Sunnah dan Hadits.
b. Materi pengajarannya menitikberatkan pada keimanan,
ibadah dan akhlak.
2.
Periode Madinah
a. Memperluas dan memperdalam materi yang telah diajarkan
pada periode Mekkah yaitu:
1)
Hafalan dan penulisan Al-Qur’an
2)
Pemantapan ketauhidan umat
3)
Tulisan baca Al-Qur’an
4)
Sastra Arab
b. Membangun lembaga masjid sebagai tempat pelaksanaan
pendidikan.
c. Pendidikan ukhuwah (persaudaraan) antara kaum muslimin, dengan bertitik tolak dari struktur kekeluargaan yang
ada saat itu
d. Pendidikan kesejahteraan sosial yaitu pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari. Jalinan kerjasama antara kaum Muhajirin dan kaum Anshor.
e. Pendidikan kesejahteraan kaum kerabat. Rasulullah SAW. menerapkan sistem kekeluargaan kekerabatan baru
berdasarkan ketaqwaan kepada Alla SWT
f. Pendidikan HANKAM (pertahanan dan keamanan) dakwah Islam. Masyarakat
muslimin dibawah bimbingan Rasulullah merupakan suatu negara yang berdaulat,
hal ini menjadi dasar bagi usaha dakwah beliau dalam menyampaikan ajaran Islam
ke seluruh umat manusia secara bertahap.
g. Seluruh aspek ajaran Islam: Materi pendidikan Islam yang
dilaksanakan Rasulullah SAW. di Madinah sesuai dengan seluruh isi Al-Qur’an dan Sunnah beliau.
B. METODE
PENDIDIKAN MASA RASULULLAH SAW
1.
Metode pendidikan yang Rasulullah SAW kembangkan dalam
menyampaikan materi adalah sebagai berikut:
a. Metode Ceramah: menyampaikan wahyu yang baru diterimanya
dan memberikan penjelasan- penjelasan dan keterangan.
b. Dialog:: metode ini dipergunakan ketika berkomunikasi dengan
para sahabat dalam menyelesaikan permasalahan yang terkait dakwah ajaran Islam
c.
Diskusi atau tanya jawab
d.
Metode perumpamaan
e.
Metode kisah
f.
Metode pembiasaan
g.
Metode hafalan: para sahabat menghafal untuk menjaga Al-Qur’an
2.
Aplikasi penggunaan metode di atas dalam menyampaikan materi pendidikan
adalah:
a. Materi keimanan: Melalui tanya jawab dengan penghayatan yang mendalam dan
didukung oleh bukti-bukti rasional dan ilmiah
b. Materi ibadah: disampaikan
dengan metode demonstrasi dan peneladanan sehingga mudah diikuti masyarakat.
c. Materi akhlak: Rasulullah
menitikberatkan pada metode peneladanan. Beliau tampil dalam kehidupan sebagai
seseorang yang memiliki kemuliaan dan keagungan baik dalam ucapan maupun
perbuatan.
a. Hubungan
manusia dengan Allah SWT
b. Hubungan
manusia dengan sesama manusia
c. Hubungan
manusia dengan dirinya sendiri
d.
Hubungan manusia dengan makhluk lainnya dan
lingkungannya.
Untuk
melaksanakan fungsinya sebagai pendidik Rasulullah SAW.telahmelakukan serangkaian kebijaksanaan yang sangat
strategis. Proses transformasi ilmu pengetahuan, internalisasi nilai-nilai
spiritualisme dan bimbingan emosional yang dilakukan Rasulullah SAW. merupakan mukjizat luar biasa, yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa.
Wahyu terakhir Al-Qur’an yang turun di Padang Arafah
ketika Rasulullah melakukan ibadah Haji Wada’ terakhir, firman Allah SWT: ”Pada
hari ini telah Aku sempurnakan
nikmat-Ku kepadamu dan Aku telah ridha Islam jadi Agamamu”[11]
Dengan turunnya wahyu terakhir ini berarti selesai tugas Nabi Muhammad SAW dalam mendidik umatnya.
BAB V
PENUTUP
·
Kesimpulan.
Dari
pemapaparan makalah di atas dapat
disimpulkan bahwasanya:
1.
Pendidikan masa Rasulullah SAW, sesuai dengan kondisi
sosial politik pada masa itu, dimana terbagi menjadi 2 periode yaitu:
a.
Periode Mekkah
b.
Periode Madinah
2. Sesuai karakteristik perkembangan pendidikan Islam, maka
tahapan pendidikan Islam periode Mekkah terbagi menjadi:
a.
Tahapan sembunyi
b.
Tahapan terang-terangan
c.
Tahapan seruan umum
3. Perbedaan ciri pokok pembinaan pendidikan Islam masa
Rasulullah pada:
a. Periode kota Mekkah: Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Mekkah adalah menitik
beratkan menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu Muslim agar tercermin dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Periode kota Madinah: Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Madinah dapat
dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari
pendidikan tauhid di Mekkah.
4. Mengindentifikasikan kurikulum pendidikan pada zaman
Rasulullah tidak mudah sebab Rasul mengajar pada sekolah kehidupan yang luas
tanpa di batasi dinding kelas. Beliau menyampaikan ajarannya di mana saja
seperti di rumah, di masjid, di jalan, dan di tempat-tempat lainnya
5. Metode pendidikan yang Rasulullah terapkan dan kembangkan
di dalam menyampaikan materi adalah metode ceramah dialog, perumpamaan,
diskusi, perumpamaan, kisah dan hafalan.
6.
Rasulullah SAW telah melakukan serangkaian kebijaksanaan
yang sangat strategis dalam melaksanakan fungsinya sebagai pendidik. Proses
transformasi ilmu pengetahuan dan internalisasi nilai–nilai spiritualisme yang
dilakukan beliau merupakan mukjizat yang luar biasa
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur`an
Cholil. Munawar. 1969. Kelengkapan
Tarikh Nabi Muhammad SAW. Penerbit Bulan Bintang. Cet.15
Yunus .Mahmud. Sejarah Pendidikan Islam
Yunus .Mahmud. Sejarah Pendidikan Islam
Ramayulis. Prof.DR. 2012. Sejarah pendidikan Islam. Kalam Mulia.cet.1
Ramayulis. Prof. Dr. 2008.
Ilmu
Pendidikan Islam.
Kalam
Mulia edisi revisi cet.7
Zuhairini. Dra. Dkk. 2008. Sejarah
Pendidikan Islam, Jakarta. Bumi Aksara.Cet. 9