Catatan
Perjalanan KKNMu Untuk Negeri III Di Kabupaten Gorontalo
02 Agustus - 07 September 2016
Oleh: Linda Sari Lintang
Mahasiswi Prodi Pendidikan Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Tangerang
ٱلرَّحِيمِ ٱلرَّحمَـٰنِ ٱللهِ
بِسمِ
Assalamu`alaikum Wr.Wrb.
Sebulan
lebih menjalankan Program Kerja KKNMu di Desa Toyidito Kecamatan Pulubala Kabupaten
Gorontalo, memberi makna besar dalam kehidupan saya. Pertama menginjakkan kaki
di bumi Gorontalo udara terasa panas, akan tetapi hawa panas tersebut tidak
terasa karena sambutan dari bapak Abdulhamid Yantu selaku Kepala Desa Toyidito
dimana saya ditempatkan begitu ramahnya menyambut kehadiran kami kelompok XXVI
KKNMu yang terdiri dari 7 orang anggota. Begitu pula sambutan para warga di
desa tersebut di hari berikutnya. Hari ke hari hubungan kami dengan masyarakat
semakin dekat, seluruh masyarakat dari anak-anak hingga orang-tua layaknya keluarga
bagi kami. Sebagai bukti, setiap hari posko kami dipenuhi oleh mereka.
Anak-anak begitu antusiasnya mengikuti bimbingan belajar, latihan tonnis, gerak
dan lagu yang merupakan bagian dari program kerja kami. Para ibu pun tak mau
ketinggalan mengambil peran, mereka bergantian mengirim makanan dan hasil ladang
mereka untuk kami. Alhamdulillah, tiada hari tanpa milu alias jagung yang
merupakan salah satu hasil ladang disana.
Kami
juga menjalankan program kerja di SDN 4 dan SMPN 17 Pulubala yang berada di
desa Toyidito. Kunjungan pertama kami di sekolah tersebut diantar langsung oleh
ayahanda beserta istri (Kepala Desa Toyidito) yang tentunya disambut oleh kepala
sekolah dan segenap guru dengan sangat baik. Di sekolah tersebut saya
mendapatkan pengalaman sangat berharga yaitu, berkesempatan menjadi Pembina Upacara
Bendera yang merupakan hal yang baru pertama kali saya lakukan. Beberapa hari kemudian
kami mengunjungi Sekolah Kelas Jauh di perbukitan desa Toyidito juga diantar
langsung oleh ayahanda beserta istri dan tak kalah istimewa ikut mengantar kami
bapak Drs.Rolis Katili, Camat
Pulubala. Sambutan masyarakat disana begitu luar biasa. Kami sangat beruntung
pada acara kunjungan diantar oleh pejabat-pejabat penting desa tersebut.
Kondisi
kehidupan masyarakat di Kelas Jauh desa Toyidito sangat memprihatinkan. Mereka sulit
mendapatkan air bersih dan tidak ada listrik, sekolah hanya memiliki dua
ruangan yang digunakan untuk kegiatan belajar bagi siswa/i SD kelas I sampai
kelas VI dan diajar oleh 3 orang guru. Di Kelas Jauh tersebut saya
berkesempatan merintis Taman Pembelajaran Al-Qur`an (TPA) dibantu oleh guru
Agama Islam, yang baru saja ditugaskan mengajar di sekolah tersebut setelah kunjungan
kami kesana. Pada Taman Pembelajaran Al-Qur`an
(TPA) tersebut, saya menerapkan metode Al-Maghfirah (Metode Mandiri Praktis
Belajar Baca Al-Qur`an) Karangan: H. Zahri Muhammad. Syazali, Lc., MA. In syaa
Allah dapat memberantas buta huruf hijaiah serta menjadikan masyarakat disana lancar dan benar membaca Al-Qur`an. Metode tersebut
saya terapkan juga pada TPA dan Kelompok Pengajian warga beberapa dusun di desa
Toyidito yakni, warga dusun Toyidito, Ulango dan Trans. Kegiatan TPA dan
Kelompok Pengajian tersebut dibantu oleh bunda Ernawati Mohu yang merupakan
istri bapak Kepala Desa, ibu Sri Rahayu Husain guru Agama Islam di SDN 4
Pulubala, ibu Yulanti S. Mooduto, S.Pd., M.Pd. salah seorang warga desa
Toyidito. Merupakan suatu kehormatan bagi saya sewaktu berada di desa Toyidito
saya diundang untuk menyampaikan ceramah pada Perkumpulan Ikatan Haji se-Kecamatan
Pulubala yang dilaksanakan di dusun Trans.
Ada
satu hal lagi yang memprihatinkan yakni, di desa Toyidito dan sekitarnya
sebagian pemuda mempunyai kebiasaan meminum minuman keras (miras) yang dengan
mudahnya dapat dibeli di warung-warung kecil di desa tersebut dan juga di desa
sekitarnya. Alangkah baiknya jika aparat pemerintah Kabupaten Gorontalo menerapkan
Peraturan Daerah seperti yang diterapkan di Kota Tangerang yaitu, Peraturan Daerah
Kota Tangerang Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan
Minuman Beralkohol. Harapan, sepeninggalnya saya setelah selesai melaksanakan
Program Kerja KKNMu, kondisi tersebut dapat berubah menjadi baik dan program Al-Maghfirah
(Metode Mandiri Praktis Belajar Baca Al-Qur`an) berjalan dengan baik, masyarakat
desa Toyidito istiqomah membaca Al-Qur`an yang merupakan pedoman hidup agar bahagia
di dunia dan di akhirat. Aamiin ya Rabbal`alamiin
Akhir
kata,
Bumi
Gorontalo yang dikelilingi perbukitan serta memiliki pantai-pantai yang indah, dikarenakan
Program Kerja KKNMu telah selesai dan tugas-tugas berikutnya menanti, maka saya
harus meninggalkanmu. Sungguh berat rasanya berpisah denganmu, karena semua
momen yang dilalui begitu berkesan di hati. Dari iklim, masyarakat sampai
makanan tak akan terlupakan oleh benak ini. Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.
Ir. Nelson Pomalingo, M.Pd. selaku Bupati Gorontalo dan juga selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Gorontalo, kepada segenap panitia pusat dan lokal yang tidak saya
sebutkan namanya satu persatu dan karenanya tidak mengurangi rasa hormat saya,
kepada Bapak Dadang Hidayat dan ibu Siti Asriah Immawati, SE.MM., pendamping
mahasiswa/i peserta KKNMu dari Universitas Muhammadiyah Tangerang yang telah
memberi kesempatan kepada saya menjadi bagian dari kegiatan KKNMu Untuk Negeri
III di Kabupaten Gorontalo, Bapak Drs. Rolis Katili, selaku Camat Pulubala, Bapak Abdulhamid Yantu
dan istri selaku Kepala Desa Toyidito beserta aparat dan masyarakatnya, Bapak
Ony Suhardiman Kadir SS. selaku Dosen Pembimbing Lapangan, dan seluruh mahasiswa/i
peserta KKNMu, teristimewa untuk anggota kelompok XXVI, Luthfin Lihawa (UMG),
Anton Ibrahim (UMG), Novina Pahlefi (UAD Jogja), Nikmatullah (UMG), Irda Santi
(Unismu Makasar), Nurlela Rasyid (UMG). Semua kegiatan semoga bermanfaat bagi
saya pribadi dan bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat desa Toyidito kecamatan
Pulubala. In syaa Allah persaudaraan dan tali silaturahmi terus berlangsung
hingga akhir nanti. Billahi fii
sabilil haq, fastabiqul khairat. Wassalamu`alaikum Wr. Wb.
Tangerang, 11 September 2016