BAB IV
HASIL
PENELITIAN
A.
Analisis Penerapan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP
Istimewa Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis
selama melakukan penelitian di SMP Istimewa LPKA Kelas I Tangerang, model pembelajaran
pendidikan agama Islam yang diterapkan di SMP tersebut berdasarkan teori
belajar rumusan Joyce dan Well yaitu, model interaksi sosial, model personal,
dan model modifikasi tingkah laku;
1.
Model
interaksi sosial menitik beratkan pada hubungan yang harmonis antara individu
dengan masyarakat (learning to life together).
2.
Model
personal bertitik tolak dari teori humanistik, yaitu berorientasi terhadap
perkembangan diri individu. Perhatian utamanya pada emosional siswa untuk
mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya. Model ini
menjadikan pribadi siswa yang mampu membentuk hubungan yang harmonis serta
mampu memproses informasi secara efektif.
3.
Model
modifikasi tingkah laku menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan
perilaku yang tidak dapat diamati, model ini membentuk tingkah laku dengan cara
memanipulasi penguatan (reinforcement).[1]
Selain model-model pembelajaran di atas juga diterapkan model-model
pembelajaran pendidikan agama Islam dalam pembinaan akhlak yang terdapat di
banyak surat al-Qur`an di antaranya yaitu; model perintah, model larangan, model
targhib (motivasi), model
tarhib (menakut-nakuti), model kisah, model
dialog dan debat, dan model pembiasaan. Hal tersebut dapat dilihat
dari aktifitas siswa sehari-hari. Siswa yang juga berstatus narapidana tersebut
hidup bersama di dalam LPKA. Hubungan antara petugas LPKA dengan mereka dan hubungan
antara mereka sesama narapidana di LPKA terlihat akrab. Setiap hari mereka melaksanakan
shalat fardhu berjamaah, dan mengikuti
kegiatan pesantren yang dijadwal 2 x pertemuan dalam seminggu
Kegiatan tersebut terus-menerus dilakukan sebagai penguatan guna
memperdalam pemahaman agama Islam dan menguatkan keimanan kepada Allah SWT.
Bagi siswa yang rajin, diberi hadiah (reward) seperti keringanan tugas harian,
dipekerjakan di kantor dan lain sebagainya. Adapun penerapan model pembelajaran
pendidikan agama Islam di SMP Istimewa LPKA Kelas I Tangerang berupa pendekatan
yang bertujuan mempermudah siswa memahami materi pembelajaran yang disampaikan
guru.
Kurikulum yang digunakan di SMP Istimewa LPKA Kelas I Tangerang berpedoman
pada kurikulum 2013, akan tetapi dalam praktiknya harus disesuaikan dengan kondisi
dan situasi yang ada. Alasannya karena SMP tersebut berstatus istimewa dengan
siswa berstatus narapidana yang memiliki karakteristik berbeda dengan siswa SMP
umumnya.
Mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Istimewa LPKA Kelas I
Tangerang dijadwalkan 1 x pertemuan dalam seminggu dengan waktu 2 x 30 menit,
disampaikan guru di dalam kelas dengan buku pelajaran yang disediakan. Sewaktu
penulis melakukan wawancara dengan Bapak M. Wahidi selaku guru pendidikan agama
Islam di SMP Istimewa LPKA Kelas I Tangerang beliau mengatakan bahwasanya, penyampaian
pembelajaran tidak berfokus pada model pembelajaran saja akan tetapi lebih
berfokus pada aspek psikologis yang berhubungan dengan kondisi mental siswa, pembelajaran
lebih sering disampaikan secara praktik di luar kelas. Sebagai contoh; siswa
diajarkan berwudhu dan shalat di musholah yang berada di LPKA.
Pembelajaran pendidikan agama Islam selain disampaikan pada jam
pelajaran sekolah, disampaikan juga pada kegiatan ekstrakulikuler yang
dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah seperti, kegiatan pesantren Tarbiyatul
Aulad, peringatan hari besar Islam, dan lainnya. Sewaktu penulis melakukan
observasi disana berketepatan dengan diselenggarakannya kegiatan ESQ (Emotional
Spiritual Quotients) oleh team Ari Ginanjar dan peringatan maulid Nabi Muhammad
SAW. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan agar siswa lebih memahami ajaran agama
Islam, ber akhlakul karimah, dapat mengintrospeksi diri dan lebih dari
itu, ketika nantinya mereka bebas dari LPKA, mereka dapat diterima kembali di
masyarakat dengan bekal pembinaan yang telah mereka dapat di dalam LPKA dan
tidak mengulangi tindak kejahatan yang pernah mereka lakukan.
Lebih lengkapnya wawancara penulis dengan bapak M. Wahidi selaku
guru pendidikan agama Islam di SMP Istimewa Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas
I Tangerang sebagai berikut;
Transkrip Wawancara
Dengan Guru
Responden : M. Wahidi
Tempat : Kantor
Administrasi SMP Istimewa LPKA Kelas I Tangerang
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Oktober 2017
Pukul : 10.30-11.30
WIB.
Bukti
: Catatan
Wawancara
1.
Assalamu`alaikum,
boleh minta waktunya sebentar pak?
Jawaban:
Wa`alaikum salam wrwb. Silahkan apa yang perlu anda tanyakan?
2.
Sudah berapa
lama bapak mengajar disini?
Jawaban:
Sepuluh tahun
3.
Menurut info
yang saya dapatkan LPKA ini berubah nama dari LAPAS menjadi LPKA sekitar 5
tahun yang lalu, kalau bapak mengajar disini sudah 10 tahun berarti sekolah ini
sudah lebih dulu berdiri sebelum perubahan nama?
Jawaban:
Ya betul, perubahan nama dari LAPAS menjadi LPKA sejak 5 tahun yang lalu
sedangkan sekolah istimewa ini sudah berdiri sejak tahun 2001
4.
Kenapa ada
istilah istimewa untuk sekolah di sini?
Jawaban:
Karena siswa di LPKA ini memiliki karakteristik istimewa berdasarkan latar
belakang tindak kejahatan yang pernah mereka lakukan sehingga perlakuan terhadap
merekapun harus istimewa dibanding siswa di luar LPKA.
5.
Model
pembelajaran bagaimana yang bapak sampaikan kepada siswa untuk memberikan pemahamam
kepada mereka tentang pendidikan agama Islam?
Jawaban:
Seperti model pembelajaran umumnya di awal pelajaran dimulai dengan doa setelah
itu saya menjelaskan materi pelajaran. Untuk meningkatkan motivasi dan percaya
diri, siswa disuruh menulis di papan tulis selanjutnya dilakukan sesi tanya
jawab. Lebih seringnya saya menyampaikan materi pelajaran dengan cara praktik
langsung di luar kelas. Contohnya; dalam pelajaran fiqih saya membawa siswa ke
musholah yang berada di dalam LPKA untuk praktik wudhu dan shalat. Pembelajaran
pendidikan agama Islam bagi siswa di sini didapatkan juga melalui model pembelajaran
pesantren yang terjadwal 2 x pertemuan dalam seminggu yang dilaksanakan selepas
jam pelajaran sekolah ditambah juga dengan kegiatan ESQ setiap hari rabu 1 x
pertemuan dalam seminggu dan kegiatan-legiatan peringatan hari besar Islam.
6.
Bagaimana
respon atau tanggapan siswa dalam mengikuti kegiatan pendidikan agama Islam
disini?
Jawaban:
Respon mereka cukup baik. Mereka bersemangat dalam mengikuti kegiatan pendidikan
agama Islam yang diadakan.
7.
Menurut bapak
apa manfaat penerapan pendidikan agama Islam bagi siswa di SMP Istimewa LPKA
ini?
Jawaban:
Manfaatnya yaitu meningkatkan keimanan, perubahan akhlak, melahirkan disiplin,
meningkatkan pemahaman agama Islam, dan sebagai motivasi.
8.
Adakah faktor
pendukung dan penghambat dalam penerapan model pembelajaran pendidikan agama
Islam di SMP Istimewa ini pak?
Jawaban:
Tentunya faktor penghambat ada. Seperti pengalaman saat ujian PKBM di tahun
2017 ini yang sudah menggunakan sistem komputerisasi. Dikarenakan persediaan
komputer di sini belum memadai terpaksa harus menyewa dari luar LPKA. Hal tersebut
menghambat kelancaran kegiatan ujian. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu
tersedianya musholah untuk kegiatan praktik belajar siswa, aula/gedung
pertemuan yang memadai untuk kegiatan pesantren dan kegiatan-kegiatan
pendidikan agama Islam lainnya, kondisi kelas yang baik dan lingkungan sekitarnya
difasilitasi halaman yang luas dengan taman yang rapih membuat suasana belajar
disini menjadi menyenangkan.
9.
Mohon maaf pak…saya
baca di daftar nama-nama guru kelas di sini tidak ada satupun yang berlatar belakang
pendidikan guru, bagaimana ini bisa terjadi? Apakah hal tersebut tidak menjadi
hambatan dalam kegiatan belajar mengajar?
Jawaban:
Hal tersebut dikarenakan guru yang mengajar disini adalah pegawai di LPKA ini
yang kebanyakan berlatar belakang pendidikan hukum dan harus siap juga mengajar
siswa disini. Pihak LPKA sudah pernah mengajukan surat permohonan kepada
Depdiknas agar mengirim guru yang mempunyai latar belakang ilmu pendidikan tapi
sampai saat ini baru ada dua guru yang ditugaskan disini itupun untuk SMK bukan
untuk SMP. Pada awalnya hal tersebut menjadi faktor penghambat kelancaran PKMB
tetapi dengan seringnya diadakan seminar-seminar mengenai pendidikan guru bagi
yang mengajar di sini maka hal tersebut tidak menjadi masalah lagi.
10. Apa harapan bapak terhadap siswa di SMP Istimewa Lembaga Pembinaan khusus
Anak Kelas I Tangerang?
Jawaban:
Harapan saya mudah-mudahan ada perubahan, menjadi generasi akan datang yang
baik dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dan dapat berinteraksi dengan
baik dengan masyarakat di mana ia berada.
11. Terima kasih atas waktu yang diberikan pak. Wassalamu`alaikum wrwb.
Jawaban:
Wa`alaikum salam wrwb.
Berikut ini jadwal pelajaran pesantren di Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas I Tangerang,
Tabel 3
Jadwal Pelajaran Pesantren Tarbiyatul
Aulad
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas
I Tangerang
Tahun Ajaran 2017
No
|
Hari
|
Waktu
|
Kelas
|
Pengajar
|
|
A
|
B
|
||||
Mata
Pelajaran
|
|||||
1
|
Selasa
I & III
|
13.30-14.15
|
al-Qur`an
|
SKI
|
Iqro`:
Ust. Fatih
|
14.15-15.00
|
SKI
|
al-Qur`an
|
Al-Qur`an & Tajwid:
Ust. Azazi
|
||
2
|
Selasa
II & IV
|
13.30-14.15
|
Iqro`
|
Hadits
|
al-Qur`an:
Muhidin Yusuf
|
14.15-15.00
|
Hadits
|
Iqro`
|
Fiqih:
Yayah
|
||
3
|
Kamis
I & III
|
13.30-14.15
|
Aqidah
|
Tahfidz
|
SKI:
Isnain. S. Ag.
|
14.15-15.00
|
Tahfidz
|
Aqidah
|
Hadits:
Muhidin
|
||
4
|
Kamis
II & IV
|
13.30-14.15
|
Fiqih
|
al-Qur`an
&Tajwid
|
Aqidah:
Hj. Muslichah NH. S.ag.
|
14.15-15.00
|
al-Qur`an &Tajwid
|
Fiqih
|
Tahfidz:
Drs. Nina Liana
|
Sumber:
Kantor Administrasi SMP Istimewa LPKA Kelas I Tangerang
B.
Analisis Perilaku Siswa Di SMP Istimewa Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas I Tangerang.
Telah diketahui bahwa siswa di SMP Istimewa Lembaga Pembinaan
Khusus Anak Kelas I Tangerang adalah anak yang berkonflik dengan hukum akibat
tindak kejahatan yang dilakukannya. Faktor penyebab anak melakukan tindak kejahatan
dipengaruhi oleh faktor intern (dalam diri anak itu sendiri) maupun faktor ekstern
(di luar diri anak);
1.
Faktor Intern yaitu; mencari identitas/jati diri, masa puber
(perubahan hormon seksual), tidak ada disiplin diri, dan peneiruan.
Oleh sebab itu dibutuhkan pembinaan yang tepat agar perilaku anak
di SMP Istimewa Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas
I Tangerang dapat menjadi baik. Dari hasil pengamatan peneliti, sebenarnya model-model
pembelajaran pendidikan agama Islam dalam al-Qur`an merupakan model andalan yang
diterapkan di SMP Istimewa LPKA dalam pembinaan akhlak atau perilaku siswa salah
satu di antaranya adalah model pembiasaan. Model pembiasaan adalah, “Sesuatu yang secara sengaja dilakukan
berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Dalam bidang psikologi
pendidikan, metode pembiasaan dikenal dengan istilah operant conditioning.
Pembiasaan akan membangkitkan internalisasi nilai dengan cepat. Intenalisasi
adalah upaya menghayati dan mendalami nilai, agar tertanam dalam diri manusia.
Karena pendidikan karakter berorientasi pada pendidikan nilai, perlu adanya
proses internalisasi tersebut.”[3]
Ulil Amri Syafri mengatakan bahwa, “Untuk mencapai tujuan pendidikan karakter kepada taraf yang baik,
dalam artian terjadi keseimbangan antara ilmu dan amal, maka al-Qur`an juga
memberikan model pembiasaan dan praktik keilmuan. “Proses pendidikan yang terkait dengan perilaku ataupun sikap tanpa
diikuti dan didukung adanya praktik dan pembiasan pada diri, maka pendidikan
itu hanya jadi angan-angan belaka karena pembiasaan dalam proses pendidikan
sangat dibutuhkan”[4]
Model pembiasaan yang diterapkan pada siswa SMP Istimewa Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang dapat dibuktikan dengan bagaimana pihak
LPKA mengadakan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa secara kontiniutas
(berkesinambungan). Seperti shalat fardhu berjamaah, mengikuti kegiatan
pesantren, memberi salam dan menyalami guru dan teman ketika berjumpa. Adapun pembiasaan
yang diterapkan guru bagi siswa adalah tindak lanjut dari apa yang sudah
dipelajari diwujudkan dalam perilaku siswa sehari-hari dan diharapkan mereka terbiasa
melakukannya agar ber-akhlakul kharimah.
Selanjutnya adalah wawancara penulis dengan beberapa siswa mewakili
siswa lainnya yang menggambarkan perilaku siswa di SMP Istimewa Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang.
Transkrip Wawancara Dengan Siswa
I.
Wawancara Pertama
Responden : Jamaludin
Umur : 16 tahun
Kasus : Pembunuhan
Masa
tahanan : 8
tahun
Tempat
: Kantor Kepsek. SMP Istimewa LPKA Kelas I Tangerang
Hari/Tanggal : Selasa,
09 Mei 2017
Pukul
: 09.00 WIB.
Bukti : Catatan wawancara
1.
Mengapa anda
melakukan perbuatan tersebut?
Jawaban:
Karena dendam
2.
Dendam karena
apa?
Jawaban: Karena orang yang saya
bunuh sering membicarakan kejelekan saya kepada orang lain.
3.
Memangnya apa
kejelekan anda?
Jawaban: Saya sering mabok bersama
teman-teman
4.
Sebelum masuk
disini apakah anda bersekolah?
Jawaban: Ya,
saya sekolah
5.
Anda sekolah
kelas berapa?
Jawaban: Kelas
VIII
6.
Sebelum masuk
kesini apakah anda shalat?
Jawaban: Jarang
7.
Anda bisa membaca
al-Qur`an?
Jawaban: Belum lancar
8.
Selama berada disini
apakah anda shalat dan membaca al-Qur`an?
Jawaban: Ya,
disini kami diwajibkan shalat berjamaah setiap waktu shalat dan diajarkan
membaca al-Qur`an
9.
Apakah anda
menyesali perbuatan anda?
Jawaban: Ya,
saya sangat menyesal.
10.
Menurut anda
apakah ada manfaat kegiatan pendidikan agama Islam disini terhadap perilaku dan
jiwa anda? Kalau ada apa buktinya?
Jawaban: Ya ada,
manfaatnya yaitu, sebelumnya yang saya tidak tahu menjadi tahu dan hati saya
lebih tenang dalam menghadapi masalah, sehingga sekarang saya lebih mendekatkan
diri kepada Allah SWT.
11.
Apa rencana
anda setelah keluar dari LKPA ini?
Jawaban:
Saya ingin bekerja dan berbakti kepada orang tua
II.
Wawancara Kedua
Responden : Armansyah
Umur : 17
tahun
Kasus
: Narkotika
Masa
tahanan : 2
tahun 6 bulan
Tempat
: Kantor Kepsek. SMP Istimewa LPKA Kelas I Tangerang
Hari/Tanggal : Selasa,
9 Mei 2017
Pukul
: 09.45 WIB.
Bukti
: Catatan wawancara
1.
Mengapa anda
melakukan perbuatan tersebut?
Jawaban:
Diajak teman
2.
Teman anda umur
berapa?
Jawaban:
18 tahun
3.
Jenis narkotika
apa yang anda gunakan?
Jawaban: Sabu
4.
Sudah berapa lama
anda menggunakannya?
Jawab:
Sejak tahun 2012
5.
Dari mana anda
mendapatkan sabu tersebut?
Jawaban:
Dikasih teman, terkadang beli dari uang jajan.
6.
Dimana anda
menggunakannya?
Jawaban:
Di rumah teman
7.
Dimana orang
tua teman anda saat itu?
Jawaban:
Orang tuanya sedang kerja
8.
Sebelum masuk
kesini apakah anda bersekolah?
Jawaban:
Tidak, sebelum masuk kesini saya berhenti sekolah sudah 2 tahun
9.
Kenapa anda berhenti
sekolah?
Jawaban: Karena malas
10.
Disini anda sekolah
kelas berapa?
Jawaban:
Kelas IX
11.
Sebelum masuk
kesini apakah anda shalat?
Jawaban:
Tidak
12.
Anda bisa
membaca al-Qur`an?
Jawaban:
Tidak bisa
13.
Selama berada
disini apakah anda shalat dan membaca al-Qur`an?
Jawaban:
Sejak disini saya shalat dan saya masih belajar iqra`
14.
Apakah anda
menyesali perbuatan anda?
Jawaban:
Ya, saya menyesal
15.
Menurut anda
apakah ada manfaat kegiatan pendidikan agama Islam disini terhadap perilaku dan
jiwa anda? Kalau ada apa buktinya?
Jawaban:
Ya ada, saya jadi takut melakukan dosa. Saya bertobat dan tidak akan mengulangi
perbuatan dosa yang pernah saya lakukan.
16.
Sudah berapa
lama anda disini?
Jawaban:
Sudah satu tahun
17.
Berarti masih setahun
setengah lagi masa tahanan anda. Apa rencana anda setelah keluar dari LPKA ini?
Jawaban:
Saya ingin melanjutkan sekolah
18.
Bagus, nanti kalau
sudah bebas dari sini hati hati memilih teman. Sekolah yang rajin ya…harus
sekolah sampai sarjana, orang yang tidak punya ilmu mudah terpengaruh hal-hal
negatif. Jangan tinggal shalat dan baca al-Qur`an ya….
Jawaban:
Baik bu……… terima kasih
III.
Wawancara Ketiga
Responden : Rivadani
Cristian
Umur : 19
tahun
Kasus
: Pencurian
Masa
tahanan : 9
bulan
Tempat
: Kantor Kepsek. SMP Istimewa LPKA Kelas Tangerang
Hari/Tanggal : Selasa,
9 Mei 2017
Pukul
: 10.30 WIB.
Bukti
: Catatan wawancara
1.
Mengapa anda
melakukan perbuatan tersebut?
Jawab: Disuruh atasan saya
2.
Bagaimana
ceritanya sampai atasan anda menyuruh melakukannya?
Jawaban: Atasan
saya punya saingan dengan toko lain yang lebih ramai pembelinya, kebetulan
waktu itu saya perlu uang untuk membantu saudara yang sedang membutuhkan.
3.
Apakah anda bersekolah
sebelum masuk kesini?
Jawaban:
Tidak
4.
Kenapa anda
tidak sekolah?
Jawaban: Karena
saya sibuk kerja
5.
Disini anda
sekolah kelas berapa?
Jawaban:
KelasVII
6.
Apakah anda
shalat dan membaca al-Qur`an sebelum masuk kesini?
Jawaban:
Tidak
7.
Selama berada
disini apakah anda shalat dan membaca al-Qur`an?
Jawaban:
Ya saya shalat dan mengaji selama disini
8.
Apakah anda
menyesali perbuatan anda?
Jawaban: Ya
saya menyesal, disini saya merasakan hidup tidak sebebas di luar, tidak bisa bekerja
mencari uang.
9.
Menurut anda
apakah ada manfaat kegiatan pendidikan agama Islam disini terhadap perilaku dan
jiwa anda? Kalau ada apa buktinya?
Jawaban: Ada,
disini saya jadi bisa membaca al-Qur`an, setiap hari shalat berjamaah, dan saya
bisa ikut ESQ gratis. Saya dengar kalau ikut ESQ di luar bayarnya mahal, dan
sekarang saya merasa lebih baik.
10.
Apa rencana
anda setelah keluar dari LKPA ini?
Jawaban: Pertama
yang ingin saya lakukan setelah keluar dari sini akan pulang kampung, mau
ziarah ke makam orang tua saya. Lalu, saya ingin tetap bersekolah dan
rencananya saya akan ikut sekolah paket disini dan mencari kerja dekat LPKA ini
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, siswa dapat
merasakan manfaat yang nyata terhadap peningkatan keimanannya setelah mengikuti
pembelajaran pendidikan agama Islam di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I
Tangerang.
C.
Analisis Keberhasilan Penerapan Model Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Di SMP Istimewa Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang.
Penerapan
model pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Istimewa Lembaga Pembinaan
Khusus Anak Kelas I Tangerang, mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Ketiga aspek tersebut merupakan dasar pertimbangan terhadap
tujuan yang hendak ingin dicapai,[5] dan
secara terpadu ditanamkan pada siswa, sehingga setelah siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran, wujud nyata dari ketiga aspek tersebut dapat diekspresikan dalam
perilaku sehari-hari dan sekaligus sebagai hasil yang dimiliki siswa setelah
belajar dan juga setelah bebas dari LPKA.
Sebagai
ilustrasi umum keberhasilan penerapan model pembelajaran pendidikan agama Islam
di SMP Istimewa Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang. berupa
kemampuan yang dimiliki siswa yaitu:
1.
Aspek
Kognitif
Aspek kognitif yang dicapai yaitu;
a)
Menguasai
dasar aqidah dan ibadah.
b)
Mampu
memahami dan berpikir lebih mendalam tentang arti sebuah kehidupan.
c)
Dapat
mengembangkan ide-ide kreatif.
d)
Mampu
membaca al-Quran/Iqra’ dengan benar.
2.
Aspek
Afektif.
Dengan pembinaan, bimbingan dan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
di LPKA, menurut penilaian penulis dan juga penilaian petugas LPKA, siswa di LPKA
telah menunjukkan sifat-sifat sebagai berikut:
a)
Berakhlak
al-karimah
b)
Disiplin
dan tanggungjawab dan penuh pengabdian.
c)
Memiliki
jiwa solidaritas dan toleransi.
d)
Percaya
diri dan menghargai orang lain.
e)
Menjalin
komunikasi dengan baik dengan sesama siswa maupun petugas dan pembina agama.
3.
Aspek
Psikomotorik
Dalam aspek ini kemampuan yang dicapai siswa di SMP Istimewa LPKA
Kleas I Tangerang adalah:
a)
Istiqomah
(konsisten) dalam melaksanakan ibadah.
b)
Fasih
membaca Iqra’ dan al-Qur`an.
c)
Terampil
dalam mengembangkan kegiatan yang dilaksanakan LPKA.
d)
Memiliki
kreatifitas yang banyak.
Kemampuan yang dimiliki tersebut di
atas merupakan bekal bagi siswa setelah selesai menjalankan masa tahanan di
LPKA untuk mengamalkan ilmunya dan diterima kembali dengan baik di tengah masyarakat.
[2] Kartini
Kartono, Pathologi Sosial (2), Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rajawali
Pers, 1992), Kartono, Pathologi Sosial (2), h. 112.
[4]
Ulil Amri
Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis
Al-Qur`an, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 137
[5] Rusman, Model-Model
Pembelajaran Mengembangkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: PT
Rajawal Pers, 2014), h.133
Tidak ada komentar:
Posting Komentar